Pages - Menu

Selasa, 07 Mei 2013

Organisasi Birokrasi

KARAKTERISTIK BIROKRASI WEBERIAN

     Organisasi-organisasi modern, juga sebagian organisasi kuno, diorganisasika berdasarkan teori Eber mengenai organisasi formal. meskipun Weber menulis karyanya pada tahun1910, teorinya berfungsi baik untuk memahami aspek-aspek penting organisasi dari sudut pandang struktural klasik, dan interaksi komunikatif yang terjadi dalam konteks tersebut bahkan dewasa ini. Meskipun demikian, teori Weber telah dikritik dan diperbaiki, yang menghasilkan konsep-konsep lebih canggih tentang fungsi organisasi. Namun, uraian Perrow (1973) tentang tumbuh dan jatuhnya teori birokrasi menunjukkan minat yang berlanjut terhadap gagasan-gagasan Weber.

    Awalnya, dengan pembahasannya mengenai efisiensi  birokrasi, ia kurang memperoleh penghormatan, bahkan permusuhan. Semua penulis menentang birokrasi. Namun di luar dugaan, ternyata para manajer tidak menentangnya. Ketika ditanya, mereka menjawab bahwa mereka lebih menyukai arah komunikasi yang jelas, penjabaran yang jelas mengenai kewenangan dan tanggung jawab, dan pengetahuan yang jelas tentang kepada siapa mereka bertanggung jawab. Secara bertahap, telaah-telaah mulai menunjukkan bahwa organisasi birokratik dapat berubah cepat daipada organisasi nonbirokratik, dan bahwa moral dapat meningkat bila terdapat bukti yang jelas mengenai birokrasi.

    Apakah ciri-ciri suatu organisasi terbirokratisasikan yang ideal ? Analisis atas karya Weber memberikan sepuluh ciri berikut ini :
  1. Suatu organisai terdiri dari hubungan-hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan. Blok-blok bangunan dasar dari organisasi formal adalah jabatan-jabatan. Jabatan-jabatan hampir selalu ditunjukkan dengan gelar-gelar seperti penyelia, masinis, letnan, sersan, dosen, analis senior, pelatih.
  2. tujuan atau rencana organisasi terbagi ke dalam tugas-tugas; tugas-tugas organisasi disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban resmi. Ketentuan kewajiban dan tanggung jawab melekat pada jabatan. Deskripsi kerja tentu saja merupakan salah satu metode untuk memenuhi karakteristik ini. Suatu pembagian kerja yang jelas di antara jabatan-jabatan merupakan implikasi ini yang memungkinkan terciptanya derajat spesialisasi dan keahlian yang tinggi di antara para pegawai.
  3. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan. Yakni, satu-satunya saat bahwa seseorang diberi kewenangan untuk melakukan tugas-tugas jabatan adalah ketika ia secara sah menduduki jabatannya. Weber menyebutnya sebagai kewenangan legal. Kewenangan disahkan oleh kepercayaan akan supremasi hukum. Dalam suatu sistem yang demikian, kepatuhan didasarkan pada seperangkat prinsip, bukan pada seseorang. Ciri ini meliputi keharusan mengikuti arahan-arahan yang berasal dari kantor atasannya, terlepas dari siapakah yang menduduki kantor lebih tinggi tersebut. Pemerintah, suatu pabrik, angkatan darat, badan kesejahteraan, gereja, universitas, atau suatu toko adalah contoh-contoh organisasi yang berdasarkan kewenangan legal.
  4. Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis. Hierarkinya mengambil bentuk umum suatu piramida, yang menunjukkan setiap pegawai bertanggung jawab kepada atasannya atas keputusan-keputusan bawahannya serta keputusan-keputusannya sendiri. Ruang lingkup kewenangan atasan dan bawahan secara tegas dibatasi. Konsep-konsep komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah mencerminkan konsep kewenangan ini, dengan informasi mengalir ke bawah dari jabatan yang memiliki kewenangan lebih luas ke jabatan yang memiliki kewenangan lebih sempit.
  5. Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas, yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi. Banyak usaha administrator dalam organisasi digunakan untuk menerapkan regulasi umum tersebut kepada kasus-kasus tertentu. Kasus hipotesis di mana kantor Internal Revenue Service menetapkan pajak Anda adalah suatu contoh yang baik. Bila anda harus pergi ke kantor IRS untuk meminta keringanan pajak, keputusannya kemungkinan besar akan dibuat berdasarkan suatu regulasi (peraturan) yang menjabarkan aturan-aturan mengenai keputusan tersebut. Petugas akan menerapkan peraturan ini pada kasus Anda dan menerangkan berapa besar pajak yang harus Anda bayar. Peraturan membantu terciptanya keseragaman operasi dan menjamin kelangsungannya terlepas dari perubahan pegawai.
  6. Prosedur dalam organisasi bersifat formal dan impersonal-- yakni, peraturan-peraturan organisasi berlaku bagi setiap orang. pejabat diharapkan memiliki orientasi yang impersonal dalam hubungan mereka dengan langganan dan pejabat lainnya. Mereka harus mengabaikan pertimbangan pribadi dan tidak mudah terpengaruh. Prosedur yang impersonal ini dirancang untuk menjaga perasaan pejabat agar penilaian rasionalnya tidak menyimpang dalam menjalankan kewajibannya.
  7. Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu sistem disiplin merupakan bagian dari organisasi. Agar individu dapat bekerja dengan efisien, mereka harus memiliki keterampilan yang diperlukan dan menerapkan keterampilan terebut secara rasional dan energik; tetapi, bila anggota-anggota organisasi harus membuat keputusan rasional secara independen, pekerjaanmereka tidak akan terkoordinasi, menyebabkan kurangnya efeisiensi dalam organisasi. Individu yang tidak menerima kewenangan atasan mereka, yang gagal melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepada mereka, dan yang menerapkan peraturan dengan sembarangan, bukanlah seorang yang sedang mengejar tujuan organisasi yang konsisten dengan filsafat efesiensi; jadi, organisasi membutuhkan suatu program disiplin untuk menjamin kerja sama dan efisiensi.
  8.  Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi. Keluarga anggota organisasi, misalnya, tidak dibolehkan menghubungi pergawai selama jam kerja. Sebagian organisasi banyak bekorban untuk memperhatikan kehidupan pribadi pegawai agar pegawai secara penuh memusatkan perhatian pada pekerjaan mereka masing-masing. Banyak perusahaan membelikan rumah bagi pegawainya, memperhatikan keluarga mereka di lingkungan country club, dan tidak menganjurkan penggunaan telepon untuk urusan pribadi untuk memisahkan urusan pribadi dan urusan organisasi.
  9. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis, alih-alih koneksi politis, koneksi keluarga, atau koneksi lainnya. Pejabat ditunjuk untuk menduduki jabatan mereka alih-alih dipilih oleh sekelompok pemilih , menyebabkan mereka bergantung pada atasan mereka dalam organisasi.
  10. Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja. Setelah melalui masa percobaan, pejabat memperoleh kedudukan tetap dan terlindung dari pemecatan sewenang-wenang. Pekerjaan dalam organisasi merupakan karier seumur hidup, memberikan keamanan dalam jabatan.
     Ciri-ciri ini menghasilkan pengambilan keputusan yang rasional dan efisiensi administratif. Ahli-ahli berpengalaman adalah orang-orang yang paling cakap untuk membuat keputusan-keputusan teknis. Kinerja berdisiplin yang diatur dengan aturan-aturan, regulasi dan kebijakan-kebijakan abstrak dan di koordinasikan oleh kewenangan hierarkis merupakan usaha yang rasional dan konsisten untuk mencapai tujuan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar