Pages - Menu

Sabtu, 13 April 2013

Tujuan Manajemen Humas


TUJUAN MANAJEMEN HUMAS

BAB I
PENDAHULAN

A.    Latar Belakang Masalah

Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga ekonomi dan bisnis, lembaga-lembaga sosial serta politik setelah terjadinya revolusi industri adalah masalah “hubungan”. Permasalahannya berkisar pada pertanyaan “bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan-hubungan yang baik antara lembaga tersebut dengan masyarakat (publik) demi tercapainya tujuan dari lembaga/organisasi tersebut.[1]

Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, kita hidup dalam kondisi saling tergantung, terutama di bidang ekonomi dan teknologi. Untuk itu kita membutuhkan hubungan yang dilandasi oleh sikap saling percaya demi pemenuhan kebutuhan fisik material maupun spiritual. Saling tergantung antara individu  dengan perusahaan, dan pemerintah dengan organisasi-organisasi sosial telah menciptakan kebutuhan akan filsafat dan fungsi baru dalam manajemen. Fungsi itulah yang disebut sebagai “hubungan masyarakat”.[2]

Peranan public relations dalam sebuah organisasi berkaitan dengan tujuan utama dan fungsi-fungsi manajemen organisasi. Fungsi dasar manajemen tersebut merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian suatu tujuan pokok dari organisasi lembaga dan biasanya berkaitan dengan memanfaatkan berbagai potensi sumber-sumber daya yang dimiliki oleh organisasi/lembaga tersebut.[3]

Public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manejemen untuk mampu menganggapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.[4]

Kebutuhan untuk meningkatkan hubungan kerja sama antara lembaga-lembaga tersebut dengan masyarakat, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Masyarakat menggantungkan diri pada berbagai lembaga itu untuk memperoleh kepuasan material, sosial, dan kerohanian. Hal yang baru adalah kesadaran pemimpin lembaga itu akan arti keberadaannya dalam masyarakat dan berusaha untuk berbuat sesuatu yang baik bagi lingkungannya, ke dalam maupun ke luar.[5]

F. Rachmadi menyatakan bahwa segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh public relations pada dasarnya memiliki tujuan dan sasaran memperbaiki dan meningkatkan hubungan, menumbuhkan sikap yang positif serta membangkitkan minat dan semangat kerja para anggota organisasi, karena mereka semua bergantung satu sama lainnya.[6] Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa public relations memiliki tujuannya sendiri dan berbeda dengan tujuan dari organisasi. Tujuan dari public relations menjadi penting dalam organisasi karena dapat menunjang dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana tujuan dari public relations baik dalam tataran teori maupun praktiknya.

B.     Rumusan Masalah
  1. Apa tujuan dari Manajemen Humas ? 
  2. Bagaimana fungsi dari manajemen Humas ? 
  3. Bagaimana public relations sebagai alat manajemen ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tujuan Public Relations
Public relations merupakan fungsi manajemen dan dalam stuktur organisasi public relations merupakan salah satu bagian atau divisi dari organisasi. Karena itu, tujuan public relations sebagai bagian struktural organisasi tentu saja tidak bisa lepas dari tujuan organisasinya sendiri. Inilah yang oleh Oxley dalam Yosal disebut sebagai salah satu prinsip public relation. Prinsip tersebut menyatakan, “Tujuan public relations jelas dan mutlak memberi sumbangan pada objektif organisasi secara keseluruhan”. Tujuan kegiatan public relations-nya sendiri oleh Oxley dinyatakan “mengupayakan dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan publiknya”. Bahkan secara tegas Oxley menyatakan, bahwa objektif public relations itu tidak akan pernah terlepas dari objektif organisasi. “Objektif public relation tidak akan pernah merintangi pencapaian objektif penting apa pun dari organisasi”. Apa yang dijelaskan Oxley itu kemudian seperti dibuat uraiannya secara lebih rinci oleh Lesly tatkala menyusun semacam daftar objektif kegiatan public relations, yang mencakup hal berikut.[7]

1.      Prestise atau “citra yang favourable” dan segenap faedahnya.
2.      Promosi produk atau jasa.
3.      Mendeteksi dan menghadapi isu dan peluang.
4.      Menetapkan postur organisasi ketika berhadapan dengan publiknya.
5.      Good will karyawan atau anggota organisasi.
6.      Mencegah dan memberi solusi masalah perburuhan.
7.      Mengayomi good will komunitas tempat organisasi menjadi bagiannya.
8.      Good will para stakeholder dan konstituen.
9.      Mengatasi kesalahpahaman dan prasangka.
10.  Mencegah serangan.
11.  Good will para pemasok.
12.  Good will pemerintah.
13.  Good will bagian lain dari industri.
14.  Good will para leader dan menarik leader lainnya.
15.  Kemampuan untuk mendapatkan personel terbaik.
16.  Pendidikan publik untuk enggunakan produk atau jasa.
17.  Pendidikan publik untuk satu titik pandang.
18.  Good will para customer atau para pendukung.
19.  Investigasi sikappelbagai kelompok terhadap perusahaan.
20.  Merumuskan dan membuat pedoman kebijakan.
21.  Menaungi viabilitas masyarakat tempat organisasi berfungsi.
22.  Mengarahkan perubahan.
("good will" atau nama baik adalah suatu penghargaan terhadap seseorang yang
memang memiliki kekuasaan tertentu atau seseorang yang memiliki prestasi
yang patut untuk dihormati atau seseorang yang memiliki jasa yang memang
patut untuk dihargai
).

Ke-22 hal yang di atas yang merupakan tujuan kegiatan public relations yang pada gilirannya akan memberi manfaat terhadap organisasi. Prestise atau citra yang baik misalnya, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi organisasi, bahkan prestise dan reputasi ini sering disebut sebagai aset terbesar perusahaan. Karena itu, reputasi mendapat perhatian yang sangat besar, dan manajemen reputasi merupakan salah satu bagian dari kegiatan public relations yang penting.[8]

Tujuan utama kegiatan public relations adalah membangun kredibilitas dan membangkitkan motivasi bagi stakeholder perusahaan guna meminimalkan biaya pengeluaran proses transfer komunikasi. Menurut Firsan Nova, tujuan kegiatan public relations dapat dikelompokkan sebagai berikut.[9]

1.      Performance Objective
Public relations merupakan kegiatan komunikasi untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas dan citra perusahaan di mata stakeholders.

2.      Support of Consumer Market Objective
Kegiatan public relations dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen terhadap produk tayangan yang ditawarkan perusahaan. Hasil identifikasi tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan strategi pendekatan yang sesuai.

Dari sekian banyak tugas yang diemban oleh seorang public relations, tujuan yang ingin dicapai dalam bidan public relations, yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal, yaitu[10] :

1.      Komunikasi Internal (personel/anggota institusi)
a.       Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
b.      Menciptakan kesadaran anggota/personel mengenai peran institusi dalam masyarakat.
c.       Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
2.      Komunikasi Eksternal (masyarakat)
a.       Informasi yang berat dan wajar mengenai institusi.
b.      Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya.
c.       Motivasi untuk menyampaikan citra baik.
Menurut H. Fayol dalam Rosady Ruslan beberapa kegiatan dan sasaran public relations, adalah sebagai berikut.[11]
1.      Membangun identitas dan citra perusahaan (Building corporate identity dan image)
a.       Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
b.      Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
2.      Menghadapi krisis (Facing of crisis)
a.       Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image dan damage.
3.      Mempromosikan Aspek Kemasyarakatan (Promotion public causes)
a.       Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
b.      Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok, serta menghindari obat-obatan terlarang, dan sebagainya.

Secara umum, sasaran kegiatan public relations, baik swasta maupun pemerintah adalah menciptakan opini publik yang menguntungkan perusahaan atau lembaga pemerintah yang bersangkutan. Untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut, perlu diupayakan hubungan yang harmonis antara public relations dan lingkungannya. Pendapat publik (umum) yang menguntungkan dapat dicapai melalui pendekatan pribadi (lobbying). Bagi public relations swasta, pendekatan pribadi ini dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi sebuah industri, kelompok konsumen, dan sebagainya. Sedangkan bagi public relations pemerintah, pendekatan pribadi diadakan terutama untuk mendapatkan pengesahan dari Dewan Perwakilan Rakyat agar rancangan undang-undang yang diajukan dapat diterima. Pendapat umum yang menunjang, merupakan kunci tercapainya tujuan sesuatu perusahaan atau lembaga.[12]

Fungsi utama public relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antarlembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi.[13] Aktivitas public relations adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Kegiatan public relations sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.[14]

Public relations mempunyai fungsi timbal-balik, ke luar dan ke dalam. Ke luar, ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaga terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasinya. Ke dalam, ia berusaha mengenali, mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum suatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. Ini berarti ia harus mengetahui dari dekat apa yang terjadi di dalam lembaganya, termasuk ketentuan kebijakan dan perencanaan tindakan. Ia berperan dalam membina hubungan baik antara organisasinya dengan masyarakat dan dengan media massa. Fungsi pokoknya adalah mengatur sirkulasi informasi internal dan eksternal, dengan memberikan informasi serta penjelasan kepada publik mengenai kebijakan atau program organisasi, sehingga memperoleh dukungan publik.[15]

B.     Public Relations sebagai Alat Manajemen
Public relations sesungguhnya  sebagai alat manajemen modern secara stuktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi. Artinya public relations bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut alias bersifat melekat pada manajemen perusahaan. Hal tersebut dapat menjadikan public relations dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi/lembaga yang diwakilinya dengan publiknya. Peranan ini turut menentukan sukses atau tidaknya misi, visi, dan tujuan bersama dari organisasi lembaga tersebut. Peranan umum public relations dalam manajemen suatu organisasi itu terlihat dengan adanya beberapa aktivitas pokok kehumasan, yaitu[16]:

1.      Mengevaluasi sikap atau opini publik.
2.  Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi/perusahaan dengan kepentingan  publiknya.
3.      Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas public relations.

Dalam mempelajari manajemen public relations terdapat dua pokok bahasan yang harus diperhatikan. Pertama manajemen dan kedua public relations. Kedua hal tersebut saling berkaitan konsepsi, sistem dan aplikasinya di lapangan praktik. Dan juga berkaitan dengan motivator suatu prosesn pekerjaan dan fungsi manajemen public relations dalam suatu organisasi/perusahaan. Dikaitkan dengan pemahaman manajemen public relations, apabila ditinjau dari segi selain fungsi manajemen dan proses dalam kegiatan komunikasi (yang merupakan faktor utama yang dapat menentukan kelancaran proses manajemen dalam fungsi kehumasan dari lembaga yang diwakilinya), pada umumnya manajemen humas melalui fungsi atau beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut[17]:

1.      Perencanaan (planning).
2.      Pengorganisasian (organizing).
3.      Pengkomunikasian (comunicating).
4.      Pengawasan (controlling).
5.      Dan penilaian (evaluating).

Scott M. Cutilp dan Allen H. Centre dalam Rosady Ruslan, mengungkapkan bahwa: “Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya. 

Peranan komunikasi dalam manajemen dewasa ini berada di tingkat pengting dalam terciptanya hubungan komunikasi antara manajemen dan para karyawannya, antara pimpinan manajemen dengan pemilik perusahaan dan sebaliknya. Termasuk melakukan komunikasi timbal balik dua arah adalah komunikasi yang dilakukan antara pihak perusahaan dan publiknya. Dalam sistem manajemen komunikasi, hubungan komunikasi dua arah tersebut merupakan alat memperlancar pemahaman yang tepat dalam hal penyampaian pesan dan informasi. Peranan komunikasi tersebut dalam aktivitas manajemen organisasi masa kini biasanya diserahkan atau dilaksanakan oleh  pihak public relations. Dari peranan yang dilaksanakan tersebut, pejabat public relations akan melakukan fungsi-fungsi manajemen perusahaan, secara garis besar aktivitas utamanya berperan sebagai berikut.[18]

1.      Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan atau tatap muka dan sebagainya.
2.      Relationship
Kemampuan peran public relations membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga berupaya menciptakan saling pengertian dan dukukangan.
3.      Back up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan.
4.      Good Image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi public relations dalam melaksanakan manajemen public relations membangun citra atau nama baik organisasi yang diwakilinya.

Di samping itu, terdapat beberapa konsep peran, tugas, dan fungsi public relations yang mampu mempengaruhi dalam praktik menunjang manajemen organisasi perusahaan, yaitu melalui pendekatan sebagai berikut.[19]

1.      Manipulatif
Merupakan upaya mempengaruhi individu, kelompok atau publik yang menjadi sasarannya dengan mengubah atau mempengaruhi pendapat dan opini publik melalui teknik-teknik kegiatan komunikasi public relations demi kepentingan tujuan yang positif bagi lembaga atau perusahaan.
2.      Kuratif
Sebagai upaya untuk pemulihan atau perbaikan-perbaikan terhadap suatu kegagalan atau kesalahan yang telah terjadi sehingga menimbulkan citra negatif bagi organisasi, dan tindakan public relations selanjutnya adalah berupaya memulihkan kembali nama baik organisasi di mata publiknya.
3.      Preventif
Merupakan suatu tindakan pencegahan atau preventif untuk meniadakan risiko kerugian yang lebih besar di masa yang akan datang.
4.      Promosional
Berupaya mendorong atau memotivasi untuk memajukan usaha komersial yang bertujuan profit dengan melakukan promosi, komunikasi pemasaran dan promosi periklanan dengan menawarkan produk barang dan jasa pelayanan terbaiknya kepada konsumen.
5.      Pendidikan
Memberikan informasi atau menyebarluaskan informasi program pendidikan dan ilmu pengetahuan secara luas kepada publiknya.
6.      Misi

Memberikan pelayanan terbabiknya untuk mencapai tujuan tepat pada waktunya.
Keberhasilan publik relations dalam melaksanakan keenam pendekatan tersebut di atas tidak terlepas dari kemampuan melakukan proses komunikasi terus menerus dan berkesinambungan dari kegiatan manajemen publik relations, yaitu berawal dari aktivitas riset, perencanaan, penetapan program kerja, model komunikasi yang diterapkan hingga mengevaluasinya.[20]

BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
1. Sasaran atau tujuan kegiatan public relations, baik bagi organisasi swasta maupun pemerintah, profit atau non-profit adalah menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi organisasi tersebut.
2.  Fungsi pokok public relations adalah mengatur sirkulasi informasi internal dan eksternal, dengan memberikan informasi serta penjelasan kepada publik mengenai kebijakan atau program organisasi, sehingga memperoleh dukungan publik.
3.  Public relations sesungguhnya  sebagai alat manajemen modern secara stuktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi. Artinya public relations bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut alias bersifat melekat pada manajemen perusahaan.

B.       Saran
1.    Sebagai mahasiswa yang berada pada ranah Prodi Manajemen Pendidikan Islam, hendaknya kita juga harus mengetahui bagaimana sebenarnya menjalin hubungan yang baik antara lembaga pendidikan dengan masyarakat melalui mata kuliah manejemen hubungan masyarakat ini.
 

DAFTAR PUSTAKA

 

Iriantara, Yosal. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.
Nova, Firsan. Crisis Public Relations. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Rachmadi, F. Public Relations (dalam Teori dan Praktek). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.


[1] F. Rachmadi, Public Relations (dalam Teori dan Praktek), (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1992), hal. 1.
[2] Ibid.
[3] Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hal. 12.
[4] Ibid., hal. 16.
[5] F. Rachmadi, Public Relations (dalam Teori dan Praktek), (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1992), hal. 2.
[6] Ibid., hal. 3.
[7] Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hal. 56-57.
[8] Ibid.
[9] Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 52-53.
[10] Ibid.
[11] Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hal. 23-24.
[12] F. Rachmadi, Public Relations (dalam Teori dan Praktek), (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1992), hal. 22.
[13] Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 49.
[14] Ibid.
[15] F. Rachmadi, Public Relations (dalam Teori dan Praktek), (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1992), hal. 22.
[16] Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hal. 24-25.
[17] Ibid.
[18] Ibid., hal. 26.
[19] Ibid., hal. 33-35.
[20] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar