Pages - Menu

Jumat, 26 April 2013

Peran Motivasi dalam Pembelajaran


PERAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Kemauan belajar pada anak tidak dapat tumbuh begitu saja, akan tetapi selalu diberi rangsangan yang mengakibatkan anak tersebut mau melakukannya. Hasilnya selalu tampak bahwa ada orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya sampai batas kemampuan yang ia miliki, disaat yang sama ada anak yang tidak  mau sekolah. Begitu juga halnya dengan pilihan, ada anak yang ingin masuk ke perguruan tinggi dengan program studi yang diinginkannya, sementara orang tua dengan alasan berpengalaman atau kemampuan yang ia dimiliki, lebih memilihkan anak dengan program studi lainnya. Akhirnya orang tua dan anak tidak memiliki titik temu, apa yang terjadi ? Program studi bukan pilihan si anak, sekolah tetap berjalan.

Senin, 22 April 2013

Lirik lagu Demi Sebuah Nama


Demi Sebuah Nama

Bila ingin, nama akan tetap kekal dan abadi

Diingat dan dikenang senantiasa

Buatlah jasa, sebelum mati

Nama terukir sepanjang masa
 
Orang-orang yang hanya memikirkan dirinya

Hanyut serta tenggelam dalam kesenangan

Hampalah gerak tangan kanan serta kirinya

Akan hapus namanya dari dalam kenangan

Sejarah telah berbicara orang berjasa karena hayatnya

Semakin remuk tulang di pusara semakin harum namanya

Hidup ini hanya sekejap jarangkan lebih seribu bulan

Jangan biarkan namamu lenyap ditelan masa tanpa sebutan

Rabu, 17 April 2013

Konsep Dasar Pengambilan Keputusan


MAKALAH KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I
PENDAHULUAN

Setiap individu atau organisasi tidak akan terlepas dari masalah. Masalah pada dasarnya adalah penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang semestinya terjadi atau tercapai. Kesalahan dalam melakukan identifikasi masalah akan menyebabkan kesalahan dalam penyelesaiannya. Ada sebuah frase menyatakan bahwa, jika kita gagal dalam melakukan identifikasi masalah, maka sesungguhnya kita akan gagal dalam menyelesaikan masalah tersebut. Kesalahan identifikasi tersebut bisa disebabkan kita salah dalam menafsirkan gejala yang merupakan akibat dari masalah yang terjadi. Untuk dapat menyelesaikan masalah, maka perlu dilakukan proses penyelesaian masalah dari mulai mengumpulkan informasi yang terkait dengan gejala dan masalah yang dihadapi, hingga kepada penyelesaian masalah yang mungkin dapat dilakukan. Proses tersebut sering kali dinamakan sebagai proses penyelesaian masalah (problem solving).[1]

Makalah Efek-efek Stres dan Cara Mengatasi Stres


EFEK-EFEK STRES DAN CARA MENGATASI STRES
BAB I
PENDAHULUAN

Di dalam menjalankan suatu fungsi manajemen dalam organisasi dibutuhkan beberapa sumber yang harus valid ada agar fungsi tersebut dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Salah satu yang terpenting adalah sumber daya manusia yang tanpanya fungsi manajemen tersebut tidak akan bisa berjalan. Psikologi manajemen sendiri menjadi penting mengingat betapa urgennya sumber daya manusia untuk mempelajari tingkah laku para pelaku organisasi dalam hal ini didominasi oleh sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi organisasi itu sendiri. 

Senin, 15 April 2013

Kartu Rencana Studi

KARTU RENCANA STUDI

Berikut ini adalah salah satu contoh dari kartu rencana studi, yang disesuaikan dengan indeks prestasi pada kartu hasil studi sebelumnya.


KARTU RENCANA STUDI SEMESTER GANJIL
FAKULTAS  TARBIYAH IAIN SU MEDAN
TAHUN AKADEMIK 2012-2013


Minggu, 14 April 2013

Teknik-teknik Supervisi Perseorangan


MAKALAH TEKNIK-TENIK SUPERVISI PERSEORANGAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Melaksanakan kegiatan supervisi pendidikan dalam rangka mengembangkan serta memperbaiki aspek-aspek pendidikan baik yang bersifat akdemik maupun administratif merupakan tugas seorang supervisor. Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto mengemukakan secara umum tujuan dari supervisi pendidikan adalah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik. Usaha perbaikan belajar dan mengajar ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan, yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal.[1]

Dalam menjalankan tugasnya, seorang supervisor akan menghadapi berbagai situasi atau kondisi dari orang yang disupervisi maupun lingkungan. Sehingga, seorang supervisor harus memiliki beberapa cara atau metode dalam melakukan pembinaan terhadap unsur-unsur pendidikan sebagai objek dari supervisi itu sendiri.

Sabtu, 13 April 2013

Profesi dan Profesional dalam Pendidikan


MAKALAH PROFESI DAN PROFESIONAL DALAM PENDIDIKAN
 
BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Suatu pekerjaan dapat dikategorikan sebagai profesi apabila memenuhi sejumlah syarat, antara lain: Pelayanan yang dibutuhkan, dilandasi oleh suatu disiplin ilmu, pemangkunya harus melalui pendidikan dan pelatihan yang cukup, memiliki kode etik, organisasi, dan budaya profesi. Di antara syarat-syarat tersebut, keberadaan disiplin ilmu yang melandasi pekerjaan merupakan syarat yang paling esensial. Hal ini karena tingkatan profesionalitas sebuah pekerjaan, hakikatnya diukur dari kompleksitas keilmuan dan teori yang mendasarinya. Begitu pun dengan profesi pendidikan dan tenaga kependidikan.[1]

Salah satu cabang profesi di dalam dunia pendidikan, adalah pendidik dan tenaga kependidikan. Profesi ini pun tentu harus didukung oleh keilmuan yang senantiasa berkembang. Pendidik dan tenaga kependidikan sebagai pemangku profesi ini berkewajiban untuk menggali, menyampaikan, dan menerapkan ilmu yang mendukung pengingkatan profesionalisme mereka. Misalnya, untuk mengoptimalkan proses dan hasil pendidikan Islam, diperlukan para guru pendidikan Agama Islam dan guru-guru muslim yang profesional, yakni para guru yang menguasai apa yang diajarkan, terampil mengajarkan ilmu pengetahuan, dan memiliki integritas kepribadian.[2] Dari kalimat di atas, terdapat kata profesional yang memliki kata dasar profesi, yang menunjuk kepada pekerjaan seorang guru. Lalu apa sebenarnya profesi atau profesional itu?

Perkembangan Sosial


MAKALAH PERKEMBANGAN SOSIAL 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Menurut keyakinan tradisional sebagian manusia dilahirkan dengan sifat sosial dan sebagian lagi tidak. Orang yang lebih banyak merenungi diri dan lebih suka menyendiri daripada bersama-sama dengan orang lain atau introvert, secara alamiah memang sudah bersifat demikian. Mereka yang bersifat sosial dan pikirannya lebih banyak tertuju pada pada hal-hal di luar dirinya atau ekstrovert, juga sudah bersikap seperti itu karena alamiah yaitu faktor keturunan. Sedangkan orang yang menentang masyarakat yaitu orang yang antisosial, dan orang yang biasanya menjadi penjahat, diyakini oleh masyarakat tradisional sebagai warisan dari pada salah satu sifat buruk yang dimiliki oleh orang tuanya.

Kepribadian dan Emosi


MAKALAH KEPRIBADIAN DAN EMOSI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Perilaku organisasi merupakan sebuah kajian yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dimulai dari tingkah laku individu, kelompok, dan tingkah laku ketika berorganisasi, serta pengaruh perilaku individu terhadap kegiatan organisasi dimana mereka melakukan dan bergabung dalam organisasi tersebut.

Dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, perilaku organisasi dapat memainkan peran pentingnya dalam perkembangan organisasi dengan melihat sudut pandang tingkah laku individu atau kelompok yang dapat memberikan pengaruh terhadap apa yang kita sebut dengan kinerja organisasi. Salah satu yang berkaitan dengan perilaku organisasi adalah kepribadian dan emosi. 

Keterampilan Dasar Mengajar Bagi Guru


 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BAGI GURU

BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen kesiswaan adalah pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir (tamat) dari lembaga pendidikan. Dalam konteks pendidikan Islam, manajemen kesiswaan memiliki makna yang relatif sama dengan manajemen kesiswaan dan manajemen kesantrian. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, teratur, serta mampu mencapai tujuan pendidikan sekolah. Tujuan tersebut meliputi dimensi waktu yang panjang sekali, sehingga manajemen kesiswaan tidak hanya terbatas pada pengaturan siswa ketika mereka mengikuti proses pembelajaran di sekolah, tetapi juga ketika merekan akan keluar untuk studi lanjutan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ataupun jika mereka memilih masuk ke dunia kerja. Oleh karena itu, manajemen kesiswaan pendidikan Islam bila dilihat dari segi tahapan dalam masa studi di sekolah dapat dibagi meenjadi tiga tahap, yaitu penerimaan siswa baru, proses pembelajaran, dan persiapan studi lanjut atau bekerja (Mujamil Qomar, 2009:141-142).

Tujuan Manajemen Humas


TUJUAN MANAJEMEN HUMAS

BAB I
PENDAHULAN

A.    Latar Belakang Masalah

Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga ekonomi dan bisnis, lembaga-lembaga sosial serta politik setelah terjadinya revolusi industri adalah masalah “hubungan”. Permasalahannya berkisar pada pertanyaan “bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan-hubungan yang baik antara lembaga tersebut dengan masyarakat (publik) demi tercapainya tujuan dari lembaga/organisasi tersebut.[1]

Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, kita hidup dalam kondisi saling tergantung, terutama di bidang ekonomi dan teknologi. Untuk itu kita membutuhkan hubungan yang dilandasi oleh sikap saling percaya demi pemenuhan kebutuhan fisik material maupun spiritual. Saling tergantung antara individu  dengan perusahaan, dan pemerintah dengan organisasi-organisasi sosial telah menciptakan kebutuhan akan filsafat dan fungsi baru dalam manajemen. Fungsi itulah yang disebut sebagai “hubungan masyarakat”.[2]

Jumat, 12 April 2013

Komunikasi Organisasi


KOMUNIKASI ORGANISASI

BAB  I
PENDAHULUAN

            Mengapa suatu komunikasi itu penting dalam suatu organisasi? Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh mereka yang “concern” terhadap kajian fenomena komunikasi maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala keorganisasian.[1]

Pada dasarnya setiap manusia yang dilahirkan pada suatu tempat akan bersosialisasi dengan lingkungannya. Secara alamiah manusia tumbuh dan berkembang tidak terkecuali cara-cara mereka melakukan komunikasi. Sebelum ditemukannya teknologi khususnya di bidang komunikasi manusia telah berkomunikasi satu dengan yang lain namun caranya masih bersifat natural sesuai dengan perdaban manusia ketika itu. Pada zaman Nabi Adam as pun sudah ada praktek komunikasi sebagaimana Allah memerintahkan Adam as untuk menyebutkan nama-nama, lalu adam menyebutkannya.[2]